Setelah disalati di masjid, jenazahnya dimakamkan secara
sederhana tanpa batu nisan mewah bertuliskan namanya di sebuah pemakaman umum.
Begitu juga dengan proses pemakaman Raja Fahd, pendahulu Raja
Abdullah yang juga baru meninggal Jumat dini hari 23 Januari 2014.
Raja Fahd meninggal pada 21 Agustus 2006 di Jeddah. Saat itu,
Raja Fahd dimakamkan secara sederhana di pemakaman umum Al-Qud di Riyadh,
sehari setelah ia meninggal dan dihadiri oleh pemimpin dunia.
Proses pemakaman sederhana Raja Fahd yang disiarkan secara
langsung ke seluruh jaringan televisi di dunia itu ternyata meninggalkan kesan
yang dalam bagi seorang pria di Italia.
Menurut laporan harian berbahasa Arab Al-Riyadh, pria itu sangat
terkesan dengan kesederhanaan proses pemakaman seorang raja yang seharusnya
dilaksanakan secara megah dan mewah.
Pria tak disebutkan namanya itu memeluk Islam setelah
menyaksikan proses pemakaman Raja Fahd melalui televisi.
Menurut ulama Abdullah Al-Malik kesederhanaan pemakaman Raja
Fahd telah meninggalkan efek dramatis bagi semua orang di dunia.
Saat pemakaman Raja Fahd, ada seorang rakyat biasa yang juga
meninggal dan akan dimakamkan. Mereka akhirnya dimakamkan di pemakaman yang
sama.
Kata Malik, kesetaraan dalam Islam inilah yang mungkin memberi
dampak psikologis kepada seseorang non-muslim dan mendorongnya menjadi mualaf.
“Saya telah membaca beberapa buku Islam dan mendengar banyak
kaset Islam selama beberapa tahun terakhir, mereka tidak bisa menggoyahkan
saya. Tapi pemakaman raja sederhana mengguncang saya dan saya berubah pikiran,”
ujar Malik mengutip kata-kata si pria berusia 62 tahun itu.
Malik menambahkan media Islam kedepannya harus fokus pada kisah
yang berhubungan dengan toleransi dan kesetaraan dalam rangka menarik lebih
banyak orang kepada Islam. (dre)
Sumber : metropolitan.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar