Jumat, 30 Januari 2015

"Keadaan Ruh Setelah Terpisah Dari Badan"




Al-Barra bin Azib radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan,
“Kami keluar bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mengurusi jenazah seorang laki-laki dari kalangan sahabat Anshar. Lantas kami sampai di kuburan yang belum digali. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk dan kami pun duduk di sekeliling beliau seakan-akan kepala kami dihinggapi burung.

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Mohonlah kalian perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari siksa kubur.’ (sebanyak dua kali atau tiga kali).

Kemudian beliau bersabda lagi, ‘Sesungguhnya seorang hamba yang beriman jika terpisah dari dunia dan menuju ke akhirat, niscaya dia didatangi malaikat dari langit yang wajahnya putih bagaikan mentari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga, lalu duduk di dekatnya. Selanjutnya datanglah malaikat maut dan duduk di samping kepalanya. Malaikat maut itu berkata, ‘Wahai jiwa yang baik! Keluarlah menuju ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan ridha-Nya.’ Lantas nyawanya pun keluar dan mengalir sebagaimana mengalirnya tetesan air dari wadahnya. Ketika malaikat mengambil nyawanya, maka dia tidak membiarkan nyawa tersebut berada di tangannya sekejap mata pun, melainkan mereka meletakkannya di dalam kafan dan wewangian tersebut. Dan dari nyawanya tersebut muncul keharuman bagaikan misk (kasturi) terharum yang ada di muka bumi.’

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan kisahnya, ‘Kemudian mereka membawa nyawa tersebut naik. Mereka tidak melewati sekelompok malaikat melainkan mereka berkata, ‘Ruh siapakah yang wangi ini?’ Mereka menjawab, ‘Ruh fulan bin fulan,’ dengan menyebut nama terbaik sebagaimana dia bisa dipanggil di dunia. Sehingga para malaikat yang membawa nyawa tersebut sampai di langit dunia, lalu mereka meminta agar dibukakan pintu nyawa tersebut. Kemudian dibukakan pintu untuknya. Selanjutnya malaikat muqarrabun dari masing-masing langit mengantarkannya sampai ke langit berikutnya sehingga sampai ke langit ketujuh. Lantas Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, ‘Tulislah buku catatan amal hambaku ini di Illiyyin dan kembalikan dia ke bumi, ke tanah sebagaimana dahulu Aku menciptakan mereka dari tanah, dan dari sanalah Aku akan mengeluarkan mereka pada waktu yang lain’.’

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam masih melanjutkan kisahnya,

‘Selanjutnya ruhnya dikembalikan pada jasadnya, lalu dia didatangi dua malaikat, lalu keduanya mendudukkannya dan bertanya kepadanya, ‘Siapa Rabbmu?’ Dia menjawab, ‘Rabbku adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.’ Keduanya bertanya lagi, ‘Apa agamamu?’ Dia menjawab, “Agamaku Islam.’ Keduanya melanjutkan, ‘Siapakah lelaki yang diutus untuk kalian ini?’ Dia menjawab, ‘Dia adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Keduanya bertanya lagi, ‘Apa yang menyebabkanmu mengetahuinya?’ Dia menjawab, ‘Saya membaca kiatb Allah, lalu saya beriman kepadanya dan membenarkannya.’ Lantas di langit ada yang mengumandangkan, ‘Hambaku benar. Hamparkanlah untuknya permadani dari surga, berilah dia pakaian dari surga dan bukakan untuknya pintu ke arah surga, lalu didatangkan padanya angin dan semerbak keharuman surga. Kemudian kuburnya dilapangkan sebatas mata memandang. Selanjutnya dia didatangi sesosok yang tampan wajahnya, bagus pakaiannya, dan harum baunya. Ia berkata, ‘Bergembiralah engkau dengan sesuatu yang membuatmu gembira. Ini adalah harimu yang telah dijanjikan untukmu.’ Lantas dia bertanya kepadanya, ‘Kamu ini siapa?’ Wajahmu adalah wajah yang datang dengan kebaikan.’ Dia menjawab, ‘Saya adalah amal kebajikanmu.’ Lalu dia berkata, ‘Ya Rabbi! Datangkanlah hari kiamat sehingga saya dapat kembali pada keluargaku dan hartaku’.’

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan kisahnya,

‘Sesungguhnya hamba yang kafir apabila terpisah dari dunia dan menuju akhirat, maka turun kepadanya malaikat dari langit yang wajahnya hitam. Mereka membawa pakaian yang kasar, lalu mereka duduk di dekatnya. Selanjutnya malaikat maut datang hingga duduk di samping kepalanya, lalu dia berkata, ‘Wahai jiwa yang buruk! Keluarlah menuju murka dan kemarahan Allah Subhanahu wa Ta’ala.’ Lalu jiwanya terpisah-pisah di dalam jasadnya. Selanjutnya malaikat mencabutnya sebagaimana mencabut besi yang digunakan membakar daging dari bulu domba yang basah. Lalu malaikat mengambil nyawanya. Ketika dia telah mengambilnya, maka dia tidak membiarkan nyawa itu berada di tangannya meskipun sekejap mata melainkan mereka menaruhnya pada pakaian yang kasar itu. Dan dari nyawa tersebut keluar bau bagaikan bau bangkai paling busuk yang ada di muka bumi. Lalu mereka membawa nyawa tersebut naik. Mereka tidak melewati sekelompok malaikat melainkan mereka berkata, ‘Ruh siapakah yang busuk ini?’ Mereka menjawab, ‘Ruh fulan bin fulan,’ dengan menyebut nama terjelek sebagaimana dia biasa disebut di dunia, sehingga dia sampai ke langit dunia. Lalu dimintakan agar dibukakan pintu untuk nyawa tersebut, tetapi tidak dibukakan pintu untuknya.

Selanjutnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat berikut:

“Tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka, dan mereka tidak akan masuk surga, sebelum onta masuk ke dalam lubang jarum.” (QS. Al-A’raf: 40)

Kemudian Allah berfirman, “Tulislah buku catatan amalnya di dalam Sijjin di bumi yang paling rendah. Maka, ruhnya dilemparkan begitu saja, kemudian Allah berfirman,

“Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka seakan-akan dia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.” (QS. Al-Hajja: 31)

Selanjutnya, ruhnya dikembalikan pada jasadnya, lalu dia didatangi dua malaikat, lalu keduanya bertanya kepadanya, ‘Siapa Rabbmu?’ Dia menjawab, ‘Aduh, aduh! Saya tidak tahu.’ Lantas keduanya bertanya lagi, ‘Apa agamamu?’ Dia menjawab, ‘Aduh, aduh! Saya tidak tahu.’ Keduanya melanjutkan, ‘Siapakah lelaki yang diutus untuk kalian ini?’ Dia menjawab, ‘Aduh, aduh! Saya tidak tahu.’ Lantas di langit ada yang mengumandangkan, ‘Dia dusta. Hamparkanlah untuknya tempat tidur dari neraka dan bukakan untuknya pintu ke arah neraka, lalu didatangkan padanya panas neraka dan angin panas neraka. Kemudian kuburnya disempitkan sehingga tulang rusuknya menjadi bersilangan. Selanjutnya dia didatangi sesosok yang buruk wajahnya, jelek pakaiannya, dan berbau busuk. Dia berkata,  ‘Bergembiralah engkau dengan sesuatu yang menyusahkanmu. Ini adalah harimu yang telah diancamkan untukmu.’ Lantas dia bertanya kepadanya, ‘Kamu ini siapa? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan buruk.’ Dia menjawab, ‘Saya adalah amal burukmu.’ Lalu dia berkata, ‘Ya Rabbi! Jangan datangkan hari kiamat!’.”

(HR. Al-Baihaqi dengan sanad shahih).

Sumber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah Cetakan 1


Kamis, 29 Januari 2015

Seorang YAHUDI Mimpi Berjumpa Rasulullah SAW



Siapapun bisa mimpi berjumpa Rasulullah SAW, bahkan non muslim pun ada yang mimpi bertemu Rasul SAW, sebagaimana sebuah kisah nyata yang pernah terjadi di Mesir dan diriwayatkan dalam kitab maulid Syaraful Anam.

Ada seorang wanita yahudi bertetangga dengan orang muslim yang suka merayakan maulid. Orang muslim ini gemar sekali membaca riwayat-riwayat­ tentang Baginda Rasulullah SAW dan suka mengundang para tetangganya yang lain untuk merayakan maulid Nabi SAW di rumahnya serta menjamu mereka.

Tetangga si muslim yakni si wanita yahudi tadi kerap menyaksikan dari rumahnya, para muslimin berkumpul di rumah tetangganya dan melakukan perayaan maulid Nabinya.

Pada suatu malam, ia bermimpi hadir di acara itu dan melihat orang yang wajahnya terang benderang dan indah, ia lalu bertanya kepada orang disekitarnya, “Siapakah orang tampan itu?” Lalu ada yang menjawab, “Beliau adalah Nabi Muhammad SAW.”

 Si yahudi lalu bertanya lagi, “Apakah jika saya menyapanya, ia mau membalas sapaan saya?” Dijawab, “Beliau adalah manusia yang paling ramah dan selalu membalas sapaan orang lain.” Tanya si yahudi kemudian, “Apakah jika saya bukan muslim ia mau menjawab sapaan saya?” Dijawab lagi, “Beliau menjawab semua yang menyapanya.”

Maka yahudi itu berkata, “Wahai Muhammad…!”

Rasul SAW menjawab, “Labbaiki”

Wanita yahudi itu berkata, “Kenapa engkau menjawab Labbaik padaku (Labbaik adalah jawaban penghormatan dari yang dipanggil), padahal kau tahu aku bukan muslim?”

Rasul SAW menjawab, “Aku tidak mengucap Labbaik kecuali aku tahu bahwa kau akan mendapat hidayah.”

Wanita yahudi itu pun masuk islam di tangan Rasulullah SAW dalam mimpinya, dan ia berjanji akan membuat perayaan maulid untuk Nabi SAW. Ini semua terjadi dalam mimpi si wanita.

Esok paginya ia bangun dari tidur, dan ia ingat bahwa ia sudah masuk islam semalam dan ia tetap ingin meneruskan imannya itu. Ia menjadi lebih bingung karena sudah berniat membuat perayaan maulid, bagaimana dengan suaminya yang masih beragama yahudi?

Maka ia bangun di pagi itu. Ia melihat suaminya sedang berkemas dan beres beres di rumahnya. Di ruang depan ada banyak bahan makanan dan di halaman rumah ia lihat ada beberapa ekor kambing gemuk dalam keadaan terikat.

Sang istri bertanya dengan penuh keheranan, “Suamiku, kau mau apa? Kenapa banyak sekali bahan makanan di dalam?" Suaminya menjawab, “Aku mau buat perayaan maulid.”

Sang istri terkejut, “Maulid? Suamiku, apakah kau sudah masuk islam?”

Sang suami menjawab dengan tenang, “Aku masuk islam di tangan Rasul SAW semalam dalam mimpi sesudahmu.”

Subhanallah ..!

Allahumma Shalli wa Sallim 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Ali Sayyidina Muhammad ...

sumber : Google

Kisah Cinta Paling Sedih


Kisah Cinta Paling Sedih dan mengharukan. Menurut saya pribadi menilai kisah inspiratif ini sebagai kisah paling mengharukan di dunia karena saya yakin siapa yang membaca Kisah Cinta Paling Sedih nyata seorang ibu yang telah ditinggal pergi suaminya pasti akan menangis, pasti terharu karena memang kisah ini paling sedih menurut saya admin Kata kata Romantis. Saya berharap kamu penasaran sebelum membaca kisah paling sedih ini, siapkan tisu, kalau kebetulan kamu membaca kisah paling menyedihkan di kamar sendiri, lebih baik sambil nyalain musik bertema sedih juga seperti lagu-lagunya Sulis lah baiklah, silahkan kamu baca kisah paling sedih di dunia yang telah saya ambil dari Kata kata Romantis. 
Kisah Cinta Paling Sedih
Semoga peristiwa di bawah ini membuat kita belajar bersyukur untuk apa yang kita miliki : 
Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri. Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka. Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku. Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku. Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya. Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami. Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku. Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi. Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya. “Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut. Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??” “Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu. Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah. Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas. Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis. Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara. Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku. Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya. Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku. Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya. Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku. Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia. Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku. Istriku Liliana tersayang, Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu. Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang. Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku. Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy! Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note. Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta. Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi. Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?” Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.” Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?” Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.” Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus. Bagaimana pendapat kamu dengan “Kisah Cinta Paling Sedih” atau cerita paling mengharukan di atas ? saya rasa kamu mulai ingusan dengan mata merah sedikit netesin air mata. Bener kan ? Tolong share ke temen-temen di facebook dong atau like nih kisah paling sedih 




PEMULUNG BERHATI EMAS




Banyak orang yang tega membuang bayi yang masih hidup dengan banyak alasan. Malu karena sang bayi lahir di luar pernikahan, atau.. takut tidak punya biaya untuk menghidupi sang bayi. Tapi tahukah anda, seorang pemulung di China mampu mengadopsi 30 bayi yang dibuang.Inilah kebesaran Tuhan yang kadang tak mampu dirasakan semua orang.

Nama wanita ini adalah Lou Xiaoying, usianya saat ini 88 tahun. Pekerjaannya adalah pemulung sampah, suami Lou Xiaoying telah meninggal 17 tahun yang lalu. Keadaan hidup yang sulit dan keterbatasan ekonomi tidak mengecilkan hati Lou Xiaoying untuk berbuat baik pada sesama manusia. Dia telah mengadopsi 30 bayi sejak tahun yang1972.

Walaupun usianya sudah menua,kebaikan Lou Xiaoying tidak surut dimakan usia. Anak adopsi yang paling muda saat ini berusia 6 tahun, namanya Zhang Qilin. Lou Xiaoying menemukan bayi tersebut di tempat sampah. Dengan kondisi yang lemah, wanita itu membawa sang bayi ke rumahnya yang sangat kecil untuk dirawat. "Kini dia sudah menjadi anak yang sehat dan bahagia," ujar Lou Xiaoying.

Sementara itu, anak adopsi pertama ditemukan Lou Xiaoying di jalan,seorang bayi perempuan, "dia terbaring diantara sampah dijalan, terlantar." Kenang wanita tua itu.
Dengan keterbatasan tidak semua bayi yang ditemukan di rawat Lou Xiaoying terus bersamanya hingga dewasa. Beberapa di antara mereka diadopsi keluarga yang lebih mampu.

"Saya tidak mengerti mengapa orang-orang tega meninggalkan bayi selemah itu di jalan." Ujar Lou Xiaoying. Baginya bayi-bayi tersebut adalah makhluk hidup yang berharga,mereka seharusnya mendapat kasih sayang dan cinta.

Kisah ini mulai menyebar ke seluruh China dan mendapat perhatian dunia. Seseorang yang menaruh simpati pada kisah ini, seseorang yang simpatik terhadap Lou mengatakan bahwa pemerintah, sekolah, dan masyarakat China yang tak berbuat apa-apa seharusnya malu pada Lou. " Dia tak punya uang dan kekuasan, tetapi mampu menyelamatkan anak-anak dari kematian dan kondisi yang lebih parah," ungkapnya.

Kisah nyata ini membuktikan bahwa kebaikan hati seseorang tidak dapat dinilai dengan materi. Seorang pemulung sampah yang kehidupannya sulit bisa memiliki hati semulia emas.

Jadilah manusia yang berguna untuk orang lain. Jangan menunggu materi atau kesempatan.
Hati mulia yang akan menuntun kita.
Ameen ,,, Insyaallah...

Rabu, 28 Januari 2015

Masuk Islamnya Pendeta Italia Setelah Menyaksikan Jenazah Raja Fahd


664xauto-kagum-pemakaman-sederhana-raja-saudi-pria-italia-peluk-islam-150124k

 Hidayah Allah datangnya tidak bisa diraba-raba. Apabila Allah menghendaki maka ia akan mendatangi hamba yang berbahagia itu. Demikianlah kisah seorang pendeta asal Italia.
Seorang pendeta terkenal di Italia mengumumkanmasuk Islam setelah menyaksikan jenazah raja Arab Saudi, Fahd bin Abdul Aziz, untuk kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat. Hal itu terjadi setelah ia melihat betapa sederhananya prosesi pemakaman jenazah yang jauh dari pengeluaran biaya yang mahal dan berlebihan.
Sang mantan pendeta telah mengikuti secara seksama prosesi pemakaman sang Raja yang bersamaan waktunya dengan jenazah yang lain. Ia melihat tidak ada perbedaan sama sekali antara kedua jenazah tersebut. Keduanya sama-sama dishalatkan dalam waktu yang bersamaan.
Pemandangan ini meninggalkan kesan mendalam tersendiri pada dirinya sehingga gambaran persamaan di dalam Islam dan betapa sederhananya prosesi pemakaman yang disaksikan oleh seluruh dunia di pekuburan ‘el-oud’ itu membuatnya masuk Islam dan merubah kehidupannya. Tidak ada perbedaan sama sekali antara kuburan seorang raja dan penguasa besar dengan kuburan rakyat jelata. Karena itulah, ia langsung mengumumkan masuk Islam.
Salah seorang pengamat masalah dakwah Islam mengatakan, kisah masuk Islamnya sang pendeta tersebut setelah sekian lama perjalanan yang ditempuh mengingatkan pada upaya besar yang telah dikerahkan di dalam mengenalkan Islam kepada sebagian orang-orang Barat. Ada seorang Da’i yang terus berusaha sepanjang 15 tahun untuk berdiskusi dengan pendeta ini dan mengajaknya masuk Islam. Tetapi usaha itu tidak membuahkan hasil hingga ia sendiri menyaksikan prosesi pemakaman Raja Fahd yang merupakan pemimpin yang dikagumi dan brilian. Baru setelah itu, sang pendeta masuk Islam.
Sang Muslim baru yang mengumumkan keislamannya itu pada hari prosesi pemakaman jenazah pernah berkata kepada Dr al-Malik, “Buku-buku yang kalian tulis, surat-surat kalian serta diskusi dan debat yang kalian gelar tidak bisa mengguncangkanku seperti pemandangan yang aku lihat pada pemakaman jenazah raja Fahd yang demikian sederhana dan penuh toleransi ini.”
Ia menambahkan, “Pemandangan para hari Selasa itu akan membekas pada jiwa banyak orang yang mengikuti prosesi itu dari awal seperti saya ini.”
Ia meminta agar kaum Muslimin antusias untuk menyebarkan lebih banyak lagi gambaran toleransi Islam dan keadilannya agar dapat membekas pada jiwa orang lain. Ia menegaskan, dirinya telah berjanji akan mengerahkan segenap daya dan upaya dari sisa usianya yang 62 tahun in untuk menyebarkan gambaran Islam yang begitu ideal. Semoga Allah menjadikan keislamannya berkah bagi alam semesta…(istod/AH/alsofwah.or.id)



Kagum dengan Pemakaman Raja Arab, Pria Itali Masuk Islam

664xauto-kagum-pemakaman-sederhana-raja-saudi-pria-italia-peluk-islam-150124k
METROPOLITAN – Saat meninggal, raja-raja dan bangsawan Arab Saudi selalu dimakamkan dengan penuh kesederhanaan. Tidak ada upacara penghormatan atau iring-iringan ribuan pelayat mengantarkan ke makam.


Setelah disalati di masjid, jenazahnya dimakamkan secara sederhana tanpa batu nisan mewah bertuliskan namanya di sebuah pemakaman umum.
Begitu juga dengan proses pemakaman Raja Fahd, pendahulu Raja Abdullah yang juga baru meninggal Jumat dini hari 23 Januari 2014.
Raja Fahd meninggal pada 21 Agustus 2006 di Jeddah. Saat itu, Raja Fahd dimakamkan secara sederhana di pemakaman umum Al-Qud di Riyadh, sehari setelah ia meninggal dan dihadiri oleh pemimpin dunia.
Proses pemakaman sederhana Raja Fahd yang disiarkan secara langsung ke seluruh jaringan televisi di dunia itu ternyata meninggalkan kesan yang dalam bagi seorang pria di Italia.
Menurut laporan harian berbahasa Arab Al-Riyadh, pria itu sangat terkesan dengan kesederhanaan proses pemakaman seorang raja yang seharusnya dilaksanakan secara megah dan mewah.
Pria tak disebutkan namanya itu memeluk Islam setelah menyaksikan proses pemakaman Raja Fahd melalui televisi.
Menurut ulama Abdullah Al-Malik kesederhanaan pemakaman Raja Fahd telah meninggalkan efek dramatis bagi semua orang di dunia.
Saat pemakaman Raja Fahd, ada seorang rakyat biasa yang juga meninggal dan akan dimakamkan. Mereka akhirnya dimakamkan di pemakaman yang sama.
Kata Malik, kesetaraan dalam Islam inilah yang mungkin memberi dampak psikologis kepada seseorang non-muslim dan mendorongnya menjadi mualaf.
“Saya telah membaca beberapa buku Islam dan mendengar banyak kaset Islam selama beberapa tahun terakhir, mereka tidak bisa menggoyahkan saya. Tapi pemakaman raja sederhana mengguncang saya dan saya berubah pikiran,” ujar Malik mengutip kata-kata si pria berusia 62 tahun itu.
Malik menambahkan media Islam kedepannya harus fokus pada kisah yang berhubungan dengan toleransi dan kesetaraan dalam rangka menarik lebih banyak orang kepada Islam. (dre)



Sumber : metropolitan.id

Pemain Sepak Bola Jerman Danny Blum kini telah menjadi seorang MUALAF

Tangisan Rasulullah Menggoncangkan Arasy

Dikisahkan, bahwasanya di waktu Rasulullah s.a.w. sedang asyik bertawaf di Kabah,
beliau mendengar seseorang di hadapannya bertawaf, sambil berzikir: Ya Karim! Ya
Karim!
Rasulullah s.a.w. menirunya membaca Ya Karim! Ya Karim! Orang itu Ialu
berhenti di salah satu sudut Kabah, dan berzikir lagi: Ya Karim! Ya Karim! Rasulullah
s.a.w. yang berada di belakangnya mengikut zikirnya Ya Karim! Ya Karim! Merasa seperti
diolok-olokkan, orang itu menoleh ke belakang dan terlihat olehnya seorang laki-laki yang
gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya. Orang itu Ialu berkata:
Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokkanku,
karena aku ini adalah orang Arab badwi? Kalaulah bukan kerana ketampananmu dan
kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.
Mendengar kata-kata orang badwi itu, Rasulullah s.a.w. tersenyum, lalu bertanya:
Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab? Belum, jawab orang itu. Jadi
bagaimana kau beriman kepadanya?
Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah
melihatnya, dan membenarkan perutusannya, sekalipun saya belum pernah bertemu
dengannya, kata orang Arab badwi itu pula.
Rasulullah s.a.w. pun berkata kepadanya: Wahai orang Arab! Ketahuilah aku inilah
Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat! Melihat Nabi di hadapannya, dia
tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya.
Tuan ini Nabi Muhammad?! Ya jawab Nabi s.a.w. Dia segera tunduk untuk
mencium kedua kaki Rasulullah s.a.w. Melihat hal itu, Rasulullah s.a.w. menarik tubuh orang
Arab itu, seraya berkata kepadanya:
Wahal orang Arab! janganlah berbuat serupa itu. Perbuatan seperti itu biasanya
dilakukan oleh hamba sahaya kepada juragannya, Ketahuilah, Allah mengutusku bukan untuk
menjadi seorang yang takabbur yang meminta dihormati, atau diagungkan, tetapi demi
membawa berita.
Ketika itulah, Malaikat Jibril a.s. turun membawa berita dari langit dia berkata: Ya
Muhammad! Tuhan As-Salam mengucapkan salam kepadamu dan bersabda: Katakanlah
kepada orang Arab itu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahawa
Allah akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik
yang kecil maupun yang besar! Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi.
Maka orang Arab itu pula berkata:
“Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas
amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengannya!” kata orang
Arab badwi itu. “Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan Tuhan?” Rasulullah
bertanya kepadanya. ‘Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka
5
hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran maghfirahnya,’ jawab orang itu.
‘Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan
memperhitungkan betapa keluasan pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan
kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa
kedermawanannya!’
Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah s.a.w. pun menangis
mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badwi itu, air mata beliau meleleh
membasahi Janggutnya. Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata:
Ya Muhammad! Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu, dan bersabda:
Berhentilah engkau dari menangis! Sesungguhnya karena tangismu, penjaga Arasy lupa dari
bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga la bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa
Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatannya.
Allah sudah rnengampuni semua kesalahannya dan la akan menjadi temanmu di syurga
nanti! Betapa sukanya orang Arab badwi itu, mendengar berita tersebut. la Ialu menangis
karena tidak berdaya menahan keharuan dirinya.

Source : Himpunan kisah-kisah teladan
Shared By Kisah Penuh Hikmah

http://virouz007.wordpress.com/

Senin, 26 Januari 2015

KARENA AL-QUR'AN, POLITISI PARTAI ANTI-ISLAM INI JUSTRU MASUK ISLAM




Para anggota Partai Front Nasional Prancis itu langsung gempar, ketika Menyaksikan video yang dikirim melalui surat elektronik. Video itu berdurasi 10 menit 57 detikyang berisi sanjungan untuk Alquran, kitab suci umat Islam. Video itu menegaskan penjelasan seluruh isi Alquran dan juga tentang  “mukjizat ilmiah Alquran” yang benar adanya. “Lebih dari 500 ayat yang berbicara tentang sains tanpa kesalahan... astronomi, bilologi, fisika, geologi.”

Hati para politisi itu semakin terbakar. Sebab pengirim video itu bukan orang asing. Melainkan kolega mereka, Maxence Buttey. Kader partai yang pada bulan April 2014 terpilih sebagai anggota Dewan Kota di Noisy-le-Grand. Sebuah wilayah di pinggiran Paris.

Bagi para politisi Partai Front Nasional Prancis, pengiriman video itu sungguh memalukan. Apalagi dilakukan oleh kader partai. Sebab, selama ini mereka terkenal sinis pada Islam. bersuara keras menolak apa yang mereka sebut sebagai “Islamisasi Prancis”.

Namun tidak bagi Buttey. Video itu dia kirim untuk menjelaskan kebenaran Alquran. Pesan yang tidak pernah dipahami oleh para politisi itu. “Ketika saya membaca Alquran secara menyeluruh, saya paham bahwa agama ini lebih terbuka,” kata Buttey dikutip The Telegraph.

Pengiriman video pada 25 Oktober 2014 itu bukan tanpa latar belakang. Buttey sengaja mengirimnya karena di tubuh partai sayap kanan Prancis itu telah tersiar kabar bahwa dirinya telah memeluk Islam. Sehingga video itu menjadi penegasan. Buttey telah memeluk Islam sejak bulan Juli.

Buttey bukan baru saja mengenal Islam. Dia pertama kali mengenal agama ini pada usia 19 tahun. Dia tahu agama ini dari seorang teman di sekolah. Namun kala itu dia belum tertarik dengan ajaran Islam dan memilih bergabung ke Partai Front Nasional yang ingin menjauhkan Prancis dari kaum imigran dan juga Islam.

Pemuda kelahiran 3 Januari 1992 ini “kembali dekat” dengan Islam saat gencar berkampanye menuju kursi Dewan Kota Noisy-de-Grand awal tahun ini. Saat itulah dia intens bertemu dengan seorang imam muslim. Dari pertemuan itu mereka intens berdiskusi tentang Islam dan dunia muslim.
Buttey juga mulai banyak memelajari Alquran. Dia menemukan Kitab Suci ini sangat konsisten dan tak ada pertentangan.

Setelah lama bertukar pikiran dengan sang imam, Buttey mulai serius mendalami Islam. Dia sungguh-sungguh mempelajari Alquran. Di sanalah dia menemukan berbagai kebenaran. Khususnya tentang ilmu pengetahuan. Setelah hatinya mantap, pada Juli tahun lalu itu dia mengucap Syahadat. Mendeklarasikan diri sebagai muslim.

Kabar dengan cepat menyebar. Kawan di internal partai langsung kasak-kusuk. Menggunjingkan pemuda 22 tahun yang masuk Islam itu. Tentu dengan sudut pandang mereka, yang memahami bahwa Islam dan Alquran dengan alakadarnya. Sehingga Buttey pun memutuskan mengirim video itu untuk menjelaskan bahwa Alquran merupakan pesan yang benar.

Video itu menjelaskan ayat-ayat Alqurat terhadap berbagai fenomena alam. Mulai terbentuknya alam semesta, susunan Bumi, hingga proses hidup manusia. “Tak ada kontradiksi atau kesalahan,” demikian pesan dalam video yang dikirim Buttey melalui email kepada 10 politisi Partai Front Nasional Prancis.


Sumber  :  Google


Sabtu, 24 Januari 2015

Kisah Nyata Polwan Inggris Jatuh Cinta Pada Islam dan Berjilbab


(c) thesun.co.uk
Vemale.com - Dilansir dari The New Stribe, setiap hari sekitar 13 orang Inggris masuk Islam dan sebagian di antaranya adalah warga berkulit putih. 75 % di antaranya adalah wanita.
Membuat keputusan untuk memilih agama yang kita yakini memang tidak mudah. Namun bagi wanita yang bekerja sebagai polisi, Jayne Kemp, berhasil melakukannya dengan sungguh-sungguh dan nampaknya ia sangat menikmati hal tersebut.
Wanita berusia 28 tahun ini jatuh cinta pada Islam dan mulai menggunakan jilbab, bahkan ketika ia bekerja. Jayne menjadi begitu penasaran dengan agama Islam sejak ia menolong seseorang. Ia kini juga berencana untuk mengubah namanya menjadi Aminah.
Jayne bertugas dengan menggunakan hijab dan kadang mengambil waktu ekstra agar pada hari Jumat ia bisa libur dan menghadiri Sholat Jumat di masjid, dilansir dari The Sun. Keputusannya ini ia terapkan sejak April 2012 lalu.
"Kupikir Islam mengharuskan setiap wanita untuk memasak di dapur, namun aku belajar kesederhanaan, kesabaran dan sikap saling menghormati pada orang lain," kata Jayne. "Aku bukan mencari agama yang tepat saat ini saja. Kurasa aku jatuh cinta dengan Islam."

(c) thesun.co.uk
(c) thesun.co.uk

Keputusan Jayne ini adalah kehendak pribadi. Oleh karena itu, ia kini memiliki keyakinan yang berbeda dari anak-anaknya dan suaminya. Namun hal itu tak menjadi masalah. Biasanya anak-anak ini akan merayakan Natal bersama sang ayah dan Jayne akan membuat masakannya sendiri agar lebih halal.
"Keluargaku umumnya saling mendukung. Aku bahagia bila mereka bahagia. Kata saudara perempuanku, aku terlihat sangat bahagia saat ini." ujarnya.
Salah satu yang membuat Jayne makin yakin untuk menjadi muslimah adalah saat ia ngobrol dengan muslim lainnya di Twitter. Muhammad Manzoor yang menjadi pengurus masjid lokal di sana membantunya untuk berubah seperti sekarang. Meski pada awalnya ia sempat takut kalau para koleganya akan mencibir dengan perubahan hidupnya yang sangat drastis dan dramatis.

(c) thesun.co.uk
(c) thesun.co.uk

Banyak orang yang meyakini bahwa langkah tersulit dalam kehidupan adalah langkah pertama. Namun, kita tak akan tahu apa yang mungkin terjadi bila tidak melangkahkan kaki kita. Jayne memang awalnya ragu menjadi muslimah. Namun setelah belajar banyak dan memantapkan hati, ia memberanikan diri untuk masuk Islam dan berjilbab.

Jayne bahkan mengikuti aturan sholat, berpakaian dan makan yang benar dalam Islam. Beruntungnya Jayne memiliki keluarga yang saling mendukung sekalipun memiliki perbedaan. Semoga Jayne bisa semakin memantapkan jalan hidupnya kini.


sumber  Vemale.com 

Suamiku Tidak Sempurna, Tetapi Kehadirannya Menyempurnakan Hidupku


Vemale.com - Hai ladies, apa kabar?
Dalam dunia kita, cinta dan pasangan hidup adalah 2 hal yang selalu jadi pembicaraan. Bisa dikatakan, cinta dan jodoh (pria yang menjadi suami Anda saat ini atau kelak) adalah salah satu pencapaian hidup.
Banyak wanita berpikir dan melambungkan angan-angan bahwa pendamping hidupnya kelak haruslah pria yang sempurna, pria yang selalu membuat bahagia selama-lamanya.

Nyatanya, tidak ada manusia yang sempurna.
Termasuk Anda..
Termasuk pasangan Anda..

Banyak wanita kecewa dengan pasangannya karena perbedaan sifat yang baru diketahui setelah menikah. Banyak wanita yang jengkel karena ada kebiasaan pasangan yang membuat kesal setiap hari. Juga hal-hal lain yang tidak jarang membuat wanita sedikit demi sedikit melunturkan cinta dan rasa hormatnya pada suami.

Jika Anda berada dalam kondisi ini, lihatlah video mengharukan di bawah ini hingga selesai. Hanya 3 menit saja, lalu tanyakan lagi pada diri Anda,
Sudahkah Anda benar-benar menerimanya,
semua hal baik tentang dirinya..
juga ketidaksempurnaannya?

Ayyu Ali (c) youtube.com

Video ini menceritakan seorang wanita yang baru saja kehilangan suami untuk selama-lamanya. Dalam balutan suasana duka, wanita ini dengan tabah menceritakan sedikit ketidaksempurnaan suaminya.
***
Saya tidak akan memuji mendiang suami saya, tidak hari ini.
Saya juga tidak akan menceritakan betapa baiknya dia, karena Anda semua pasti sudah mengetahuinya.
Tetapi..
Saya akan menceritakan hal kecil yang akan membuat Anda semua sedikit tidak nyaman.
Pertama, saya akan menceritakan apa yang terjadi di tempat tidur.
Pernahkah Anda kesulitan menghidupkan mobil di pagi hari?
Seperti itulah suara dengkuran suami saya.
Tetapi tunggu, mendengkur parah bukan satu-satunya.
Suami saya juga sering buang gas.
Kadang suaranya begitu keras, sehingga dia akan terbangun akibat suara gasnya sendiri dan bertanya, "Suara apa itu?"
"Itu suara anjing," jawab saya. "Tidurlah kembali, sayang!"
Mungkin Anda berpikir bahwa hal-hal seperti itu lucu.
Tetapi pada detik-detik terakhir hidupnya, ketika penyakit suami saya bertambah parah, suara gas itu menjadi tanda bagi saya bahwa suami saya masih hidup.
Dan sekarang..
Saya merindukan suara-suara itu lagi sebelum saya tidur.
Pada akhirnya..
Ini menjadi hal-hal kecil yang akan Anda ingat.
Sedikit ketidaksempurnaan yang membuatnya sempurna untuk Anda
Jadi..
Untuk anak-anak saya,
Ibu berharap suatu hari nanti, kalian juga menemukan pasangan hidup yang memiliki keindahan dalam ketidaksempurnaan.
Seperti arti kehadiran ayah kalian untuk ibu.
***
Selalu ada hal-hal yang menjadi ketidaksempurnaan seseorang.
Tetapi apakah hal itu akan melunturkan cinta Anda untuknya dan melupakan hal-hal baik yang sudah dia lakukan?
Seharusnya tidak.
Karena dalam ketidaksempurnaan setiap manusia, selalu ada cinta yang sempurna.

Sumber : Vemale.com